Kamis, 12 Juli 2007

"PEREMPUAN PUNAN DAN TATO" DALAM PAMERAN SENI RUPA NUSANTARA DI GALERI NASIONAL

Pontianak, 12/7 (ANTARA) - Tato pada perempuan Punan, ciri yang membedakan keberadaan suku itu dengan suku-suku Dayak yang ada di Kalimantan, ikut dalam Pameran Seni Rupa Nusantara pada Galeri Nasional, Jakarta, 11-27 Juli mendatang.


Foto mengenai tato perempuan Punan tersebut merupakan karya Fotografer asal Kalimantan Barat, Sugeng Hendratmo (42).

Sugeng yang saat dihubungi sedang berada di Jakarta, Kamis, mengatakan, ikut serta dalam pameran tersebut setelah lolos dalam seleksi yang dilakukan oleh para kurator nasional.

Ia sengaja memilih foto yang bercerita tentang tato pada perempuan Punan dari sekitar 100 karya master tentang budaya yang dimilikinya.

Dipilihnya foto Perempuan Punan dan Tato tersebut, bukan tanpa alasan. "Saya menyadari, saat ini budaya itu hampir punah," katanya.

Menurut dia, obyek yang diambil dalam karya foto itu, adalah tangan seorang perempuan yang sudah berusia 80-an tahun yang memegang bulu burung enggan.

Foto tersebut menggambarkan krisis budaya yang ada di Indonesia yang akan punah.

"Salah satu budaya yang akan punah itu ada di suku Ovongan yang tinggal di Tanjung Lokang (Kabupaten Kapuas Hulu-red). Saat ini hanya ringgal enam perempuan yang bertato. Mungkin 10 tahun yang akan datang, tradisi tato pada perempuan Punan itu sudah hilang," kata fotografer yang kaya pengalaman mengabadikan budaya dan alam Kalbar dalam obyek foto tersebut.

Menurut dia, mengabadikan obyek itu mengingatkan masyarakat agar tidak meninggalkan budaya warisan leluhur mereka.

"Selain enam perempuan bertato itu, saat ini tidak ada lagi generasi penerus yang mengikuti dan mempertahankan budaya itu," kata Sugeng yang menyatakan sempat vakum dari aktivitas melukis karena "tergila-gila" dengan dunia fotografi.

Pameran Seni Rupa Nusantara yang dibuka di Galeri Nasional Jakarta, Rabu malam itu berlangsung hingga 27 Juli mendatang.

Tidak ada komentar: